Minggu, Desember 14, 2025
  • Login
  • Register
Suara Metro
  • Berita
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Lainnya
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
No Result
View All Result
  • Berita
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Lainnya
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Suara Metro
Home Blog

Saldo BPJS Ketenagakerjaan Warga Medan Dikuras Penyalur Tenaga Kerja

redaksi by redaksi
Rabu, 19 Februari 2025
in Blog
0
Saldo Tabungan Warga Medan Dikuras Penyalur Tenaga Kerja

Kantor penyalur tenaga kerja PT WKU di Jl Karya Wisata, Medan Johor, Kota Medan.

0
SHARES
2
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Medan – Nasabah Bank Mandiri asal Kota Medan merasa kebobolan. Sunariyo keberatan, karena uang Rp9,5 juta di rekeningnya dikuras PT WKU, sebuah perusahaan penyalur tenaga kerja. Dana itu, ditransfer BPJS Ketenagakerjaan 7 Februari 2025 lalu, terkait pembatalannya berangkat untuk bekerja di Malaysian karena adanya Calling Visa di awal tahun 2024.

 

Hal itu berawal, saat Sunariyo dan tiga rekannya dari Langkat ingin menjadi TKI di Malaysia akhir tahun 2023 lalu. Mereka diimingi bekerja menjadi sopir truk di proyek infrastruktur oleh PT WKU, selaku agen penyalur tenaga kerja.

Rekan Sunariyo saat mendatangi Kantor PT WKU di Jl Karya Wisata, Medan Johor, Kota Medan.

Tahapan demi tahapan sudah pun mereka lalui. Mulai dari pengecekan kesehatan, hingga pembuatan paspor juga sudah rampung saat itu. “Sudah habis sekira Rp8 juta lebih biaya yang saya keluarkan. Tapi sampai awal tahun 2024 kami tidak juga berangkat,” terang Sunariyo, Selasa (18/2/2025) pagi.

 

Calling Visa

Dengan alasan ‘calling visa’ calon TKI dan 3 rekannya ini batal berangkat. Pihak perusahaan terkesan mengulur waktu dan selalu beralasan saat dipertanyakan soal keberangkatan mereka. Uang yang sudah mereka keluarkan juga tak jelas pertanggungjawaban administrasinya.

 

Kemudian, awal tahun 2025, Sunariyo ditelepon pihak BPJS Ketenagakerjaan terkait kucuran dana bagi TKI yang gagal berangkat. Hal ini didapat, karena penetapan ‘calling visa’ pedagang tahu ini.

 

Usai menjalani proses verifikasi melalui panggilan video, Sunariyo pun menerima transferan Rp10 juta ke rekeningnya dari BPJS Ketenagakerjaan. “Sebelum proses verifikasi itu, pihak PT WKU mengarahkan kalau saya yang memegang rekening, ATM dan akun Bank Mandiri, jika ada pertanyaan dari BPJS Ketenagakerjaan,” tuturnya.

 

Tapi nyatanya, semua yang berkaitan dengan rekening Bank Mandiri atas namanya sama sekali belum diserahkan pihak perusahaan. Tercatat, pada 7 Februari 2025 masuk saldo sebesar Rp10 juta ke rekeningnya.

 

Namun, dana tersebut kemudian dicairkan sepihak oleh PT WKU via ATM sebesar Rp9,5 juta. Hal ini diketahui Sunariayo, saat ia dan rekannya mendatangi perusahaan tersebut untuk mempertanyakan kepastian keberangkatan mereka sebagai TKI.

 

Saldo Tabungan Dikuras

“Di situ saya desak untuk menyerahkan ATM dan akun Livin Bank Mandiri milik saya. Sempat ditahan sama staf di sana dan akhirnya diserahkan juga setelah saya paksa. Saya lihat, ada transaksi sebesar Rp10 juta dan penarikan uang di ATM dengan total Rp9,5 juta,” ketus Sunariyo.

 

Saat ia pertanyakan soal transaksi di rekening miliknya, pihak PT WKU menerangkan, hal itu merupakan potongan uang operasional perusaahan. Dimana, ada biaya-biaya yang dikeluarkan mereka selama pengurusan Sunariyo sebagai calon TKI.

 

Hal ini jelas membuat Sunariyo merasa dirugikan. Rekening, ATM dan akun bank privasi miliknya, dikuasai oleh pihak lain. Saldo tabungannya dikuras sepihak oleh PT WKU tanpa kordinasi dan persetujuan darinya.

 

“Ini kan jelas merugikan saya. Selama pengurusan untuk jadi TKI, saya yang mengeluarkan dan menanggung biaya. Ini tabungan saya malah dikuras, dengan alasan untuk menutupi biaya operasional. Saya sangat keberatan dan akan saya laporkan ke pihak berwajib,” geramnya.

 

Hingga berita ini ditayangkan, pihak PT WKU terkesan bungkam. Pesan WhatsApp yang dikirim ke nomor 081374861xxx yang dikelola staf berinisial V sama sekali tidak direspon. (Ahmad)

Post Views: 6
Previous Post

Jalan dan Jembatan ke Ekowisata Tangkahan Putus, Dishub Langkat Pasang Rambu Peringatan

Next Post

Saldo Tabungan Warga Medan Dikuras Penyalur Tenaga Kerja

redaksi

redaksi

Next Post
Saldo Tabungan Warga Medan Dikuras Penyalur Tenaga Kerja

Saldo Tabungan Warga Medan Dikuras Penyalur Tenaga Kerja

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULER

  • Dinilai Gagal Tangani Banjir Bandang, GPA Aceh Desak Presiden Copot Kepala BNPB

    Dinilai Gagal Tangani Banjir Bandang, GPA Aceh Desak Presiden Copot Kepala BNPB

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perayaan 95 Tahun Al Jam’iyatul Washliyah di Sumut Diisi Kegiatan Sepekan Penuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Majelis Mishbahul Muslimin Ajak Umat Rajut Ukhuwah, Jaga Persatuan dan Kesatuan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HML Resmi Dikukuhkan, Ricky Anthony : Media Harus Jadi Penggerak Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Hasyim SE, dari DPRD Medan hingga Sumut : Simbol Pluralisme dan Konsistensi Politik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Suarametro

© 2025 Suarametro.net

Link

  • Indeks
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result

© 2025 Suarametro.net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: