Sabtu, November 29, 2025
  • Login
  • Register
Suara Metro
  • Berita
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Lainnya
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
No Result
View All Result
  • Berita
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Daerah
  • Politik
  • Nasional
  • Mancanegara
  • Lainnya
    • Hiburan
    • Olahraga
    • Otomotif
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Suara Metro
Home Daerah

Diduga Terpapar Limbah, Warga Sekitar PLTU Labuhan Angin Gatal-Gatal

redaksi by redaksi
Sabtu, 22 November 2025
in Daerah
0
Diduga Terpapar Limbah, Warga Sekitar PLTU Labuhan Angin Gatal-Gatal

PLTU Labuhan Angin di Tapanuli Tengah, Sibolga.

0
SHARES
0
VIEWS
Share on FacebookShare on Twitter

Sibolga – Sejak beroperasinya Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Labuhan Angin, keluhan kesehatan masyarakat di sekitar wilayah tersebut kian mengkhawatirkan. Sejumlah warga, baik anak-anak maupun orang dewasa, dilaporkan mengalami masalah Kesehatan mulai dari gangguan kulit, gatal-gatal parah hingga infeksi bernanah.

Masyarakat yang tinggal di Desa Mela II, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah merupakan nelayan yang menggantungkan hidupnya pada hasil tangkapan laut dan ibu rumah tangga juga ikut berendam di pinggir laut untuk mengumpulkan kerang.

Aktivitas didalam air laut yang sudah terkontaminasi dengan limbah PLTU menyebabkan mereka mengalami penyakit gatal-gatal yang tidak kunjung sembuh. Gatal-gatal juga dialami beberapa anak-anak yang juga kerap bermain dikawasan pesisir.

“Sebelum adanya PLTU, anak-anak kami bebas berenang dilaut, tidak pernah ada kejadian gatal gatal. Awalnya kami kira hanya gatal biasa, lama-lama bernanah. Kalau obat berhenti dipakai, penyakitnya kambuh lagi,” ujar Nuraisyah, nelayan pencari kerrang sekaligus ibu dari anak yang mengidap gatal-gatal.

Direktur Yayasan Srikandi Lestari Sumiati Surbakti berdialog dengan warga di sekitar PLTU Labuhan Angin, Sibolga.

Fenomena ketergantungan pada obat ini menambah beban ekonomi keluarga, sebab mayoritas warga harus rutin membeli salep dan obat-obatan dari apotek setempat. Namun, penyakit tetap muncul kembali jika pengobatan dihentikan.

Puskesmas setempat mengklasifikasikan kasus ini sebagai alergi kulit dan memberikan anjuran pantangan makanan laut seperti kepiting, udang, maupun telur. Akan tetapi, sejumlah warga mempertanyakan diagnosis tersebut karena gejala mulai merebak sejak PLTU Labuhan Angin resmi beroperasi.

Selain itu, para peneliti lingkungan seperti Green Peace menyebutkan bahwa PLTU batubara berpotensi melepaskan sejumlah zat berbahaya ke udara maupun air.

Abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) diketahui mengandung logam berat seperti merkuri, arsenik, timbal, hingga kromium heksavalen yang bersifat toksik.

Zat-zat ini dapat menempel pada kulit, menyebabkan iritasi, gatal, dan luka bernanah, serta memperburuk reaksi alergi pada tubuh.

Ketika FABA berinteraksi dengan air, unsur beracun ini dapat terlindikan secara perlahan, termasuk arsenik, boron, kadmium, hexavalent kromium, timbal, merkuri, radium, selenium, dan thallium ke badan lingkungan, merkuri, radium, selenium, dan thallium ke badan lingkungan.

Di sisi lain, air panas yang dibuang ke laut atau sungai di sekitar instalasi juga berisiko mengandung sisa logam berat dan meningkatkan suhu perairan secara ekstrem. Kondisi tersebut dapat merusak ekosistem laut sekaligus memengaruhi kesehatan masyarakat yang masih beraktivitas di wilayah itu.

“Saat kami mengambil kerrang, bau air seperti menusuk ke jantung, sangat menyengat, kami sampai sulit bernafas. Selain itu, suhu air memang jadi lebih hangat, mungkin itu yang membuat ikan-ikan menjauh dari pesisir,” tambah Nuraisyah.

Warga yang mengalami gatal diduga akibat terpapar limbah PLTU Labuhan Angin, Sibolga.

Sayangnya, hingga saat ini tidak ada tanda peringatan bahaya di area perairan panas yang dekat dengan PLTU. Padahal, air tersebut sering dilalui warga untuk aktivitas sehari-hari.

Sumiati Surtbakti, salah satu pegiat lingkungan menilai kondisi ini menunjukkan adanya kelalaian serius dalam aspek keselamatan publik.

“Air panas hasil buangan PLTU berpotensi mengandung zat berbahaya. Seharusnya ada regulasi yang mengatur mengenai pembuangan limbah, baik itu jarak antara pembuangan FABA dengan aktivitas warga. Semu aini seharusnya sudah di atur dalam ANDAL dan dipatuhi oleh perusaan,” ujarnya

Masalah kesehatan yang menimpa warga kecil tidak pernah mendapatkan oleh pemerintah setempat atau pihak perusahaan. Sampai saat ini sebagian masyarakat memilih untuk demonstrasi dan Sebagian lagi memilih untuk tidak ikut menuntut perusahaan, melainkan memikirkan bagaimana cara agar kebutuhan keluarga bisa terpenuhi. (Rel)

Post Views: 4
Tags: PLTU Labuhan AnginsibolgaSrikandi Lestari
Previous Post

Dibiayai Pengusaha Asing, Warga Halaban Tolak Alih Fungsi Kawasan Mangrove

Next Post

Batu MarMar Desak Polisi Tangkap Penyebar Fitnah Keji terhadap Anggota DPRD Sumut Hasyim SE

redaksi

redaksi

Next Post
Sekretaris Batu MarMar, A. Anas

Batu MarMar Desak Polisi Tangkap Penyebar Fitnah Keji terhadap Anggota DPRD Sumut Hasyim SE

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

POPULER

  • Daftar Hitam 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia

    Daftar Hitam 20 PLTU Paling Berbahaya di Indonesia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ricky Anthony Buktikan Politik Kemanusiaan Lewat Donor Darah dan Bakti Sosial di Langkat

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Polisikan PT PAM Mineral di Kasus Tambang Nikel Morowali, Ini Dasar Laporan PT BIM

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • HML Resmi Dikukuhkan, Ricky Anthony : Media Harus Jadi Penggerak Pembangunan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ditipu Rekan Bisnis dan Rugi Ratusan Juta, Ranjot Singh: Aset Juga Disandera

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Suarametro

© 2025 Suarametro.net

Link

  • Indeks
  • Kode Etik
  • Privacy Policy
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Pedoman Media Siber

Ikuti Kami

No Result
View All Result

© 2025 Suarametro.net

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms below to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: