Ricky Anthony dan Bobby Nasution : Menyapa Nelayan Langkat dengan Perlindungan Nyata

Ricky dan Bobby serahkan Jaminan Sosial bagi 1.600 Nelayan Jadi Bukti Kehadiran Negara di Tengah Lautan Risiko.

Langkat – Raut wajah Suparman, 46 tahun, nelayan dari pesisir Pangkalan Susu, tampak sumringah saat menerima kartu BPJS Ketenagakerjaan dari Gubernur Sumatera Utara, Bobby Afif Nasution, Selasa siang, 6 Mei 2025. Ia adalah satu dari 1.600 nelayan di Kabupaten Langkat yang mendapatkan perlindungan asuransi ketenagakerjaan dari program Universal Coverage Jamsostek (UCJ) yang diusung pemerintah provinsi bersama BPJS Ketenagakerjaan.

“Saya tidak menyangka bisa dapat asuransi. Kalau sewaktu-waktu terjadi kecelakaan di laut, keluarga saya tidak harus bingung cari biaya,” kata Suparman seusai penyerahan simbolis yang berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Langkat.

Gubernur Bobby hadir bersama Pimpinan DPRD Sumatera Utara, Ricky Anthony. Keduanya menyerahkan langsung asuransi kepada 200 nelayan secara simbolis, sebagai bagian dari upaya pemerintah menjamin perlindungan sosial dan ekonomi bagi para pekerja sektor informal, khususnya nelayan.

Bukti Kehadiran Negara

Menurut Bobby, program ini merupakan langkah nyata pemerintah provinsi dalam menghadirkan rasa aman dan keadilan sosial bagi warganya. “Dari 6.100 nelayan yang tercakup asuransi BPJS Ketenagakerjaan tahun ini, 1.600 di antaranya berasal dari Langkat,” ujar Bobby. Perlindungan ini, kata dia, tidak hanya mencakup kecelakaan kerja dan kematian, tetapi juga biaya pendidikan anak nelayan—mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.

Ricky Anthony menegaskan, DPRD Sumut sepenuhnya mendukung program ini dan mengapresiasi inisiatif Gubernur Bobby. Ia menyebutkan bahwa langkah ini akan berdampak signifikan terhadap kesejahteraan nelayan, yang selama ini menjadi kelompok rentan secara ekonomi.

“Ini bentuk konkret negara hadir di tengah masyarakat. Nelayan kita bekerja keras menghadapi laut, mereka layak mendapatkan perlindungan,” kata Ricky. Ia berharap asuransi tersebut dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat pesisir, terutama mereka yang berada dalam kategori miskin ekstrem.

Nelayan Sebagai Tulang Punggung Ekonomi

Langkat sendiri memiliki garis pantai sepanjang 110 kilometer, mencakup sembilan kecamatan pesisir. Tahun lalu, daerah yang dijuluki Negeri Bertuah ini mencatatkan produksi perikanan tangkap laut sebesar 36.661 ton. Angka ini menunjukkan betapa pentingnya peran nelayan dalam menopang ketahanan pangan sekaligus ekonomi lokal.

“Para nelayan bukan hanya pencari ikan. Mereka adalah penjaga dapur bangsa, penyambung kehidupan masyarakat pesisir,” ujar Bobby menutup sambutannya.

Dengan perlindungan sosial yang kini mulai merata, pemerintah berharap ke depan tidak ada lagi nelayan yang harus bertaruh nyawa tanpa jaring pengaman. Ombak mungkin tak bisa dikendalikan, tapi rasa aman—itu tanggung jawab negara. (MAS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: